Metode Pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam membimbing
peserta didik mencapai kompetensi yang ditetapkan. Guru harus
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didiknya. Termasuk bagi peserta didik di tingkat Raudhatul Athfal.
Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-kanak (TK) termasuk jenis
Pendidikan anak usia dini yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Jalur Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) termasuk pendidikan nonformal
berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional.
Pembinaan Raudhatul Athfal (RA) dilakukan oleh Kementerian Agama dibawah
direktorat Pendidikan Madrasah. Raudhatul Athfal setingkat dengan Taman
kanak-kanak yang dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sebagai pendidikan anak usia dini, Raudhatul Athfal memerlukan metode
dan strategi pembelajaran khusus. Ada beberapa Metode pembelajaran yang
bisa digunakan di Raudhatul Athfal (RA) antara lain sebagai berikut:
Minggu, 16 Februari 2014
SEJARAH PERKEMBANGAN RAUDHATUL ATHFAL DI INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha untuk mengoptimalkan seluruh potensi manusia yang dilaksanakan secara terencana. Pendidikan menurut ajaran Islam diberikan kepada manusia sejak dirinya dilahirkan sampai menjelang kematiannya. Pentingnya pendidikan Islam dapat dipahami dari wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Kata pertama dari wahyu itu adalah Iqra yang berarti bacalah. Iqra adalah sebuah kata yang sangat menyeluruh. Ayat ini telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis, memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Kata Iqra yang diulang-ulang pada wahyu pertama ini menunjukkan pentingnya pendidikan. Dalam QS. Al-‘Alaq itu disebutkan pula bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai ‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT yang hanya diperuntukkan kepada umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka. Dengan cara ini umat manusia bisa mendapat manfaat dari pekerjaan orang-orang yang sebelumnya atau mewariskan pekerjaan yang dicapai oleh mereka kepada generasi yang akan datang. Tentu saja rekaman audio dan video adalah alternatif yang modern dari suatu pena.
Jika pendidikan demikian penting, maka pertanyaan yang muncul sejak kapankah proses belajar mengajar dimulai? Allah SWT berfirman dalam surat Ash Syu’araa ayat 214:
Langganan:
Postingan (Atom)